Rabu, 09 Juli 2014

Tugas IBD - Manusia da Cinta Kasih

Ardian Anggraini | 1A113706
IBD | 4KA37
Manusia dan Cinta Kasih

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian cinta adalah perasaan sangat suka atau sayang kepada seseorang, perasaan sangat tertarik, terpikat (antara laki-laki dan perempuan), berharap sekali, rindu.

Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:

Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.

Jenis-jenis cinta
Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis Sapir-Whorf.

Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada ‘jiwa’ atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.

Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
Cinta antar pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.

Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
Kasih sayang: menghargai orang lain.
Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
Komitmen: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
Kekerabatan: ikatan keluarga.
Passion: Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
Pelayanan: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
Homoseks: Cinta dan atau hasrat seksual pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Tiga Unsur Tentang Cinta
Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta terdiri dari tiga macam unsur. Unsur-unsur tersebut yakni:
Keterikatan (komitmen): maksud dari keterikatan disini adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dengan dia, memprioritaskan dia, tidak mau dengan atau bersama-sama dengan orang lain kecuali dengan dia.
Keintiman: maksudnya disini keintiman adalah tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia tidak memiliki jarak lagi. Dimala penggilan-panggilan formal sudah ditiadakan dan diganti dengan panggilan-panggilan akrab atau sayang.
Kemesraan: kemesraan yakni adanya suatu perasaan ingin membelai atau dibelai, timbulnya rasa kangen apabila lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengunggkapkan rasa sayang.

Tiga Tingkatan Cinta
Menurut sumber yang saya dapatkan, permasalahan mengenai cinta sangatlah erat kaitannya dengan hati. Cinta dalam hati dapat dikatakan mempunyai tiga tingkatan berdasarkan lapisan hati.
Ketiga tingkatan tersebut yakni:

1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar): cinta pada tingkatan ini memiliki ciri-ciri yakni perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang timbul adalah untuk memiliki bukan member, sifatnya jasad atau fisik, dan kental akan sifat duniawinya. Mengingginkan banyak hal tetapi tidak ingat akan mensyukuri atas apa yang sudah dimiliki.

2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah): pada tingkatan ini cinta ditandai dengan ciri-ciri perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia, kadang menikmati tapi kadang menyesali, terkadang ingat kepada Allah tetapi terkadang ingat pada kekasih hati ciptaan Allah.

3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam): Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Allah SWT. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Allah, sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Allah SWT. Hatinya tenang karena dekat kepada Allah, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak mampu dilihatnya.

Berbagai Bentuk Cinta
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai bentuk cinta, yaitu bias saja seseorang mencintai dirinya sendiri dan juga bisa saja seseorang mencintai orang lain. Dalam Al-Qur’an bentuk-bentuk cinta yakni:

Cinta diri: cinta diri merupakan suatu bentuk cinta yang muncul karena adanya suatu bentuk dorongan dalam diri manusia untuk merealisasikan dirinya yakni dengan mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan atau manfaat baginya  dan akan menjauhi atau membenci segala sesuatu yang akan mendatangkan keburukan bagi dirinya misalnya rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya

- Cinta kepada sesama manusia: adalah suatu bentuk cinta yang timbul untuk memunculkan suatu keserasian dan keharmonisan dalam kehidupan dengan manusia lainnya, dimana ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Cinta ini dapat dituangkan dalam bentuk saling membantu antar manusia dan kerja sama.

- Cinta seksual: cinta ini sangatlah erat kaitannyadengan dorongan seksual. Cinta ini bertanggung jawab untuk melestarikan kasih sayang antar manusia, keserasian, dan kerja sama antara suami-istri. Ia merupakan factor primer bagi kelangsungan hidup suatu keluarga.

- Cinta kebapakan: cinta ini merupakan suatu bentuk dorongan psikis dan buan fisiologis. Dorongan ini Nampak pada cinta seorang bapak kepada anak-anaknya, karena mereka merupakan sumber kesenangan dan kegembiraaan bagianya, sumber kebanggaan dan kekuatan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetep terkenangnya dia setelah meninggal dunia.

- Cinta kepada Allah: cinta ini merupaka npuncak dari cinta manusia, yang paling jernih dan spiritual yakni cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya ketika ia berdoa dan beribadah, namun ia juga akan muncul dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Karena semua itu ditujukan kepada Allah dan mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.

- Cinta kepada rasul: cinta kepada rasul yang merupakan utusan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam adalah cinta yang menempati posisi ke dua setelah cinta kepada Allah. Hal ini dikarenakan rasul merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah lakunya, moral dan berbagia sifat luhurnya.

Pengertian Kasih Sayang
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebh dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.
Belas kasih adalah suatu sikap hati yang sangat mulia, belas kasih adalah suatu manifestasi dari kecerdasan. Di dalam kehidupan nyata, jika kita tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas kasih.

Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar