NPM : 1A113706
Kelas : 2KA24
KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah Suatu
proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain
dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi dalam
organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa
berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah
wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka
untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah
membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan
solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun
si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil
seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik
yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar
mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
UNSUR
– UNSUR KOMUNIKASI
Ada tiga unsur utama dari definisi komunikasi yang
luas dan komperhensif yaitu:
1. Komunikasi
Harus Dipandang Sebagai Suatu Proses.
Ini berarti bahwa komunikasi
merupakan suatu aliran yang melalui serangkaian atau urutan beberapa tahap atau
langkah, bukan suatu kejadian atau peristiwa yang tersendiri. Mengidentifisir
komunikasi sebagai suatu proses, menambah dimensi perubahan dalam
pengertiannya. Dalam bahasa inggris istilah “communication” sering diganti dengan “communicating” untuk
menekankan pengertian komunikasi sebagai rangkaian tahap-tahap yang bersifat
dinamis daripada bersifat statis.
2. Pengiriman Informasi, Arti, dan Pengertian.
Unsur kedua dari definisi
komunikasi yang memadai adalah “pengiriman informasi, arti, dan pengertian”.
Pengiriman informasi ini sendiri sebenarnya bukanlah komunikasi, karena
komunikasi merupakan suatu proses dua arah. bukan satu arah. Informasi tidak
hanya dikirimkan begitu saja, tetapi harus diterima dan dimengerti. Seperti telah
diutarakan dimuka, bila informasi dikirimkan dan diterima tetapi tidak
tercapai. Pada saat arti dan pengertian dirubah menjadi informasi, maka
penerimaan dan penafsiran terhadap pesan-pesan komunikasi dapat dikatakan telah
terjadi. Bila informasi dikirimkan oleh suatu pihak dan tidak diterima oleh
pihak lain yang menjadi sasaran komunikasi; atau diterima tetapi tidak
ditafsiran secara tepat; maka terjadilah
apa yang disebut “miss communication”.
3. Mencakup
Aspek Manusia dan Bukan Manusia.
Unsur ketiga dari suatu definisi yang lengkap
harus mencakup aspek manusia dan bukan manusia. Banyak pembahasan mengenai
proses komunikasi membatasi hanya pada interaksi antar manusia dimana hanya
manusia saja yang berperan sebagai pihak pengirim (encoders) dan penerima (decoders)
informasi dapat merupakan obyek yang hidup atau bernyawa maupun benda mati.
BAGAIMANA
MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan.
Salah satu nya adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain
yang membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah nya.
Tahapan - tahapan menyalurkan ide melalui
komunikasi :
1. Ide
(gagasan)
2. PerumusanDalam
perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata
3. Penyaluran
(Transmitting)
4. Penyaluran
ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
5. Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh
misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan
6. Pengertian
Dalam pengertian ini disini
kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
7. Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si
penerima berita (penangkap berita).
HAMBATAN
- HAMBATAN KOMUNIKASI
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam
Komunikasi :
1. Hambatan
dari Proses Komunikasi :
a. Hambatan
dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
b. Hambatan
dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu
sulit.
c. Hambatan
media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
d. Hambatan
dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
e. Hambatan
dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan
pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.
f. Hambatan
dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya
akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2. Hambatan
Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu
komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain,
misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan
Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam
komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan
Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial
kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta
harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
KLASIFIKASI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi
dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan,
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara. Contoh : presentasi
b. Komunukasi Tertulis,
komunikasi melalui tulisan. Contoh : email
c. Komunikasi Verbal,
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan. Contoh : curhat
d. Komunikasi Non Verbal,
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat). Contoh : seseorang
yang
nerves (gemetar)
2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi Ke atas,
komunikasi dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke bawah,
komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal,
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arah,
pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e. Komunikasi Dua Arah,
berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a.
Komunikasi Satu Lawan Satu, berbicara dengan lawan bicara
yang sama banyaknya.
Contoh : berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok),
berbicara antara satu orang dengan suatu
kelompok.
Contoh : kelompok satpam menginterogasi maling
c.
Kelompok Lawan Kelompok, berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh
: debat partai politik
4.Menurut Keresmiannya :
a.
Komunikasi Formal, komunikasi yang berlangsung resmi. Contoh : rapat pemegang
saham
b.
Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak resmi. Contoh : berbicara dengan
teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar