Senin, 25 November 2013

[Tugas TOU 1] - 7

Nama : Ardian Anggraini
NPM : 1A113706
Kelas : 2KA24

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI
Ada tiga unsur utama dari definisi komunikasi yang luas dan komperhensif  yaitu:

1.      Komunikasi Harus Dipandang Sebagai Suatu Proses.
Ini berarti bahwa komunikasi merupakan suatu aliran yang melalui serangkaian atau urutan beberapa tahap atau langkah, bukan suatu kejadian atau peristiwa yang tersendiri. Mengidentifisir komunikasi sebagai suatu proses, menambah dimensi perubahan dalam pengertiannya. Dalam bahasa inggris istilah “communication” sering diganti dengan “communicating” untuk menekankan pengertian komunikasi sebagai rangkaian tahap-tahap yang bersifat dinamis daripada bersifat statis.

2.       Pengiriman Informasi, Arti, dan Pengertian.
Unsur kedua dari definisi komunikasi yang memadai adalah “pengiriman informasi, arti, dan pengertian”. Pengiriman informasi ini sendiri sebenarnya bukanlah komunikasi, karena komunikasi merupakan suatu proses dua arah. bukan satu arah. Informasi tidak hanya dikirimkan begitu saja, tetapi harus diterima dan dimengerti. Seperti telah diutarakan dimuka, bila informasi dikirimkan dan diterima tetapi tidak tercapai. Pada saat arti dan pengertian dirubah menjadi informasi, maka penerimaan dan penafsiran terhadap pesan-pesan komunikasi dapat dikatakan telah terjadi. Bila informasi dikirimkan oleh suatu pihak dan tidak diterima oleh pihak lain yang menjadi sasaran komunikasi; atau diterima tetapi tidak ditafsiran secara tepat; maka  terjadilah apa yang disebut “miss communication”.

3.      Mencakup Aspek Manusia dan Bukan Manusia.
Unsur   ketiga dari suatu definisi yang lengkap harus mencakup aspek manusia dan bukan manusia. Banyak pembahasan mengenai proses komunikasi membatasi hanya pada interaksi antar manusia dimana hanya manusia saja yang berperan sebagai pihak pengirim (encoders) dan penerima (decoders) informasi dapat merupakan obyek yang hidup atau bernyawa maupun benda mati.

BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah nya.

    Tahapan - tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :
1.      Ide (gagasan)
2.      PerumusanDalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata
3.      Penyaluran (Transmitting)
4.      Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
5.      Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan
6.      Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
7.      Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

HAMBATAN - HAMBATAN KOMUNIKASI
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1.      Hambatan dari Proses Komunikasi :
a.       Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
b.      Hambatan dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
c.       Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
d.      Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
e.       Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
f.       Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2.      Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3.      Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4.      Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
    a. Komunikasi Lisan, komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara. Contoh : presentasi
    b. Komunukasi Tertulis, komunikasi melalui tulisan. Contoh : email
    c. Komunikasi Verbal, komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan. Contoh : curhat
    d. Komunikasi Non Verbal, komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat). Contoh : seseorang
        yang nerves (gemetar)

2. Dari segi arahnya :
    a. Komunikasi Ke atas, komunikasi dari bawahan ke atasan
    b. Komunikasi Ke bawah, komunikasi dari atasan ke bawahan
    c. Komunikasi Horizontal, komunikasi ke sesama manusia / setingkat
    d. Komunikasi Satu Arah, pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
    e. Komunikasi Dua Arah, berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu, berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya.   
    Contoh : berbicara melalui telepon
    b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok), berbicara antara satu orang dengan suatu
       kelompok. Contoh : kelompok satpam menginterogasi maling
    c. Kelompok Lawan Kelompok, berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
       Contoh : debat partai politik

4.Menurut Keresmiannya :
    a. Komunikasi Formal, komunikasi yang berlangsung resmi. Contoh : rapat pemegang saham
    b. Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak resmi. Contoh : berbicara dengan teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar