NPM : 1A113706
Kelas : 2KA24
PERUBAHAN
DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
FAKTOR-FAKTOR
PERUBAHAN ORGANISASI
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya
perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Faktor
ekstern,
Adalah penyebab perubahan yang
berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.
Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti
itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi
juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian
perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan
perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga
kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang
diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau
hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut
sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara
langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi
yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut
akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup bertahan.
2. Faktor
intern.
Adalah penyebab perubahan yang
berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari
berbagai sumber antara lain:
a. Problem
hubungan antar anggota
Hubungan
antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim
terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan
bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan
sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
Problem atasan bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut
pengambilan keputusan dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan
system pengupahan, misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan,
atau putusan tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb.
Hal ini akan menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan
organisasi, misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga
sering menimbulkan problem. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena
terjadi salah informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti
ini perubahan yang dilakukan akan menyangkut system saluran komunikasi yang
digunakan. Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota
organisasi pada umumnya menyangkut maslaah komunikasi dan kepentingan masing –
masing anggota.
b. Problem
dalam proses kerja sama
Proses
kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan
penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah
sistem kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang
digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat
menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku)
menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan
rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian
sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
c. Problem
keuangan.
Problem
keuangan menjadi sangat sensitive karena sangat bergantung dengan uang, dimana
uang menjadi sangat penting bagi setiap anggota.
PROSES
PERUBAHAN
Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif
pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua
aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk
departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan
sebagainya.
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan
adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan
berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah
juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal
dari :
a. Dorongan
Eksternal.
Dorongan
eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari
lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan,
politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi
organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan
sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
b. Dorongan
Internal
Pada
dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi
strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan
organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan
eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring
bergesernya nilai sosiokultural.
Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan dalam jam
kerja, atau perubahan kondisi kerja.
DUA
JENIS PERUBAHAN
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi
:
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah
perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu
sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan
Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu
respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
LANGKAH-LANGKAH
KOMPREHENSIF DALAM PROSES PERUBAHAN
Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam
proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1.
Mengenali kebutuhan akan perubahan
2.
Menetapkan tujuan perubahan
3.
Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
4.
Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5.
Merencanakan implementasi untuk perubahan
6.
Mengimplementasikan perencanaan perubahan
7.
Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
CIRI-CIRI
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan
yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan
kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan
terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan
cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi
dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung
nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga
selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi
antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. berbagai
satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7. Menggunakan
pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran
pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal
pembelajaran organisasi (learning
organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus melakukan
perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan
tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar
mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
METODE
PENGEMBANGAN ORGANISASI
1.
Metode
Pengembangan Perilaku
a. Program
Geradi Manajemen
Program
yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan latihan pengembangan kelompok.
b. Pembinaan
Tim
Suatu
tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode spesifik untuk membentuk kerja tim yang efektif, baik
didalam maupun di antara kelompok
kerja.
c. Perencanaan
Kehidupan
Suatu
metode pengembangan yg mendorong dan memungkinkan orang orang memainkan peran aktif dalam
memadukan karier dan aktivitas
kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan.
d. Pelatihan
kepekaan
Metode
yang diterapkan secara luas untuk membantu orang orang mempelajari cara peningkatan ketrampilan
antar pribadi mereka.
2.
Metode
Pengembangan Struktur
a. Manajemen
berdasarkan sasaran/ manajemen by objective (mbo)
Membantu
menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap
orang untuk menentukan tujuan pekerjaan mereka.
b. Sistem
4
Merupakan
pendekatan yg diterapkan secara luas untuk
mengembangkan karakteristik desain organik dalam suatu organisasi.
c. Teknologi
Desain Maps (multivariate analysis)
Metode
mendesain organisasi berdasarkan hubungan yg
dipandang perlu untuk melaksankan tugas individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar